Consumer & Retail Banking
Consumer & Retail Banking
Artikel
2025-06-26

5 Keutamaan Bulan Muharam & Amalan Sunah Sesuai Anjuran Rasulullah

Setiap pergantian tahun menjadi momen yang tepat untuk membuka lembaran baru dan melakukan introspeksi diri. Bagi umat Islam, momentum spiritual ini hadir bersama datangnya bulan Muharam, sang pembuka tahun dalam kalender Hijriah.

 

Namun, Muharam lebih dari sekadar penanda awal tahun. Ia adalah bulan yang agung, sampai-sampai dijuluki sebagai Syahrullah (Bulan Allah). Status istimewa ini menandakan bahwa Muharam adalah waktu yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala sediakan secara khusus bagi hamba-Nya untuk menabung pahala dan memohon ampunan.

 

Kemuliaannya semakin lengkap karena Muharam termasuk dalam salah satu dari empat bulan suci (Asyhurul Hurum) dan menjadi saksi bisu peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW yang mengubah arah peradaban.

 

Lantas, apa saja keutamaan yang tersimpan di dalamnya dan bagaimana cara terbaik untuk meraih berkahnya sesuai tuntunan Rasulullah? Mari kita bahas lebih detail.

 

1. Termasuk Salah Satu Bulan Haram (Bulan yang Suci)

 

Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah memilih empat bulan sebagai bulan suci atau Asyhurul Hurum, yaitu Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab. Pada bulan-bulan ini, setiap amalan baik akan dilipatgandakan pahalanya, dan sebaliknya, perbuatan dosa akan diganjar dengan balasan yang lebih besar.

 

Hal ini ditegaskan dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu...” (QS. At-Taubah: 36)

 

Ayat ini menjadi pengingat bagi kita untuk lebih giat beribadah dan menjaga diri dari perbuatan maksiat selama bulan Muharam.

 

2. Puasa Sunahnya Paling Utama Setelah Ramadan

 

Ingin meningkatkan kualitas ibadah puasa Anda? Bulan Muharam adalah waktu yang tepat. Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa di bulan Muharam adalah puasa sunah yang paling utama.

 

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadan adalah puasa pada bulan Allah (Muharam). Sedangkan salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam.” (HR. Muslim)

 

Hadis ini menunjukkan betapa tingginya nilai puasa di bulan Muharam, menjadikannya kesempatan berharga yang sayang untuk dilewatkan.

 

3. Terdapat Hari Asyura yang Bersejarah

 

Puncak kemuliaan bulan Muharam ada pada hari kesepuluh, yang dikenal sebagai Hari Asyura. Pada hari inilah banyak terjadi peristiwa monumental dalam sejarah para nabi. Karena keistimewaannya, umat Islam sangat dianjurkan untuk berpuasa pada hari tersebut (Puasa Asyura) dan sehari sebelumnya (Puasa Tasu'a pada 9 Muharam).

 

4. Bulan Kemenangan dan Keselamatan bagi Para Nabi

 

Hari Asyura (10 Muharam) menjadi saksi pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada para nabi-Nya. Di antara peristiwa besar tersebut adalah:

  • Nabi Musa AS dan kaumnya diselamatkan dari kejaran Firaun dengan terbelahnya Laut Merah.
  • Nabi Nuh AS dan pengikutnya diselamatkan dari bencana banjir bah, di mana kapalnya berlabuh di Gunung Judi.
  • Nabi Yunus AS berhasil keluar dari perut ikan paus setelah bertaubat kepada Allah.
  • Nabi Adam AS diterima taubatnya oleh Allah SWT.
 

Peristiwa-peristiwa ini menjadikan Muharam sebagai bulan refleksi atas kuasa dan rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang tak terhingga.

 

5. Pahala Amal Saleh Dilipatgandakan

 

Sebagaimana telah disebutkan, sebagai bulan haram, setiap kebaikan yang dilakukan di bulan Muharam memiliki nilai pahala yang lebih besar di sisi Allah. Ini adalah "bonus" spiritual yang diberikan Allah kepada hamba-Nya. Rasulullah SAW mengibaratkan kemuliaan waktu di bulan ini seperti kemuliaan tanah suci.

 

Amalan Sunah yang Dianjurkan di Bulan Muharam

 

Untuk meraih keutamaan bulan Muharam, ada beberapa amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW:

  1. Puasa Sunah (Terutama Tasu'a dan Asyura) Puasa pada tanggal 9 Muharam (Tasu'a) dan 10 Muharam (Asyura) adalah amalan yang paling ditekankan. Puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu. Sementara puasa Tasu'a dianjurkan untuk membedakan amalan umat Islam dengan kaum Yahudi yang juga mengagungkan hari Asyura.
  2. Memperbanyak Sedekah dan Melapangkan Nafkah Keluarga. Meskipun hadisnya tidak sekuat hadis puasa, banyak ulama menganjurkan untuk lebih banyak bersedekah dan memberikan kelapangan rezeki bagi keluarga pada hari Asyura. Diyakini bahwa siapa yang melapangkan rezeki keluarganya di hari itu, maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan melapangkan rezekinya sepanjang tahun.
  3. Memperbanyak Zikir, Doa, dan Istigfar. Gunakan waktu di bulan suci ini untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Perbanyak zikir, membaca Al-Qur'an, berdoa, dan memohon ampunan (istigfar), terutama atas dosa dan kelalaian yang telah kita lakukan selama setahun terakhir.
  4. Menghindari Perbuatan Dosa dan Maksiat. Sesuai perintah dalam QS. At-Taubah: 36, kita dilarang untuk menzalimi diri sendiri. Artinya, kita harus lebih waspada untuk tidak melakukan perbuatan dosa, baik yang besar maupun yang kecil, karena dosanya akan lebih berat di bulan-bulan haram.
 

Jadikan Muharam Momentum Perubahan

 

Bulan Muharam adalah kesempatan emas untuk mereset niat, memperbanyak amal kebaikan, dan membuka lembaran baru yang lebih berkah. Dengan memahami keutamaannya dan menjalankan amalan yang dianjurkan, kita tidak hanya sekadar menyambut tahun baru, tetapi juga membangun fondasi spiritual yang lebih kokoh untuk sebelas bulan ke depan.

 

Semangat untuk berbagi dan meningkatkan kepedulian, terutama melalui sedekah, menjadi salah satu inti dari kemuliaan bulan Muharam. Untuk membantu Anda mewujudkan niat baik tersebut dengan lebih mudah dan amanah, Anda dapat memaksimalkan fitur Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) yang tersedia di aplikasi mobile banking Muamalat DIN.

 

Mari kita sambut Tahun Baru Islam dengan hati yang bersih, amalan yang istikamah, dan semangat berbagi yang lebih baik.
 

Baca Juga :