Consumer & Retail Banking
Consumer & Retail Banking
Artikel
2025-10-28

5 Cara Budgeting agar Keuangan Lebih Teratur dan Terkendali

Mengatur keuangan bukan sekadar mencatat pemasukan dan pengeluaran, tetapi tentang bagaimana seseorang menjaga amanah rezeki yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala titipkan. Salah satu cara paling efektif untuk melakukannya adalah dengan melakukan budgeting, yaitu menyusun rencana keuangan agar setiap rupiah memiliki arah dan tujuan yang jelas.

 

Berikut lima metode budgeting yang bisa diterapkan sesuai dengan gaya hidup dan kebutuhan.

 

1. Zero-Based Budget: Setiap Rupiah Harus Punya Tujuan

 

Metode ini mengharuskan setiap rupiah dari pendapatan dialokasikan hingga sisa akhirnya nol. Artinya, seluruh uang yang diterima sudah memiliki pos masing-masing, baik untuk kebutuhan, tabungan, investasi, atau sedekah.

 

Pendekatan ini membuat kamu lebih disiplin dan sadar terhadap setiap pengeluaran. Dengan begitu, setiap pengeluaran bisa dipertimbangkan dengan matang dan tidak ada dana yang menganggur tanpa tujuan.

 

Contoh:

Jika pendapatan bulanan sebesar Rp10.000.000, maka bisa dialokasikan:

  • Rp5.000.000 untuk kebutuhan
  • Rp2.000.000 untuk tabungan
  • Rp1.500.000 untuk investasi
  • Rp500.000 untuk sedekah
  • rp1.000.000 untuk keperluan pribadi

 

2. 50/30/20 Rule: Praktis dan Mudah Diterapkan

 

Metode ini termasuk salah satu yang paling populer karena sederhana dan mudah diterapkan. Pendapatan dibagi menjadi tiga kategori utama:

  • 50% untuk kebutuhan pokok seperti tempat tinggal, transportasi, dan makanan
  • 30% untuk keinginan atau hiburan
  • 20% untuk tabungan, investasi, dan sedekah

 

Pendekatan ini cocok untuk kamu yang ingin sistem anggaran sederhana, tetapi tetap efektif menjaga keseimbangan antara kebutuhan, gaya hidup, dan rencana masa depan.

 

3. Pay Yourself First: Menyisihkan Sebelum Menghabiskan

 

Prinsip dari metode ini adalah mendahulukan diri sendiri sebelum membayar hal lain. Begitu menerima gaji, langsung sisihkan sebagian untuk tabungan, investasi, dan sedekah sebelum digunakan untuk pengeluaran harian.

 

Dengan cara ini, kamu membangun kebiasaan menabung secara otomatis. Bukan dari sisa uang di akhir bulan, tetapi dari prioritas utama di awal. Bagi kamu yang sering kesulitan menabung, metode ini bisa menjadi langkah awal yang efektif untuk memulai kebiasaan finansial yang sehat.

 

4. Envelope System: Cara Klasik yang Masih Efektif

 

Sistem amplop adalah metode lama yang tetap relevan hingga kini. Caranya sederhana: bagi uang ke dalam beberapa kategori atau amplop, misalnya untuk kebutuhan rumah tangga, transportasi, hiburan, dan sedekah.

 

Metode ini membantu kamu membatasi pengeluaran. Saat dana di satu amplop habis, berarti kamu harus menunggu hingga periode berikutnya. Versi modernnya bisa dilakukan dengan menggunakan rekening atau dompet digital terpisah agar lebih praktis tanpa membawa uang tunai.

 

5. No-Budget Budget: Fleksibel tapi Tetap Terkendali

 

Bagi kamu yang tidak suka mencatat pengeluaran secara detail, metode ini bisa menjadi pilihan. Prinsipnya adalah memastikan semua kewajiban keuangan—seperti tagihan, angsuran, zakat, dan tabungan—sudah dipenuhi di awal bulan. Sisanya bisa digunakan sesuai kebutuhan, asalkan tidak melebihi batas yang telah ditentukan.

 

Metode ini cocok bagi mereka yang memiliki pendapatan tetap dan cukup disiplin dalam mengontrol diri. Dengan cara ini, kamu tetap bisa fleksibel tanpa kehilangan kendali atas keuangan.

 

Menjadikan Budgeting Sebagai Kebiasaan yang Berkah

 

Budgeting bukan soal membatasi diri, melainkan tentang mengelola rezeki dengan bijak dan bertanggung jawab. Dengan perencanaan yang baik, kamu bisa memenuhi kebutuhan tanpa berlebihan, menyiapkan masa depan dengan tenang, dan berbagi dengan sesama.

 
Mulailah dari hal sederhana. Catat, atur, dan jalankan dengan konsisten. Agar lebih lebih lengkap, mari miliki juga rekening Tabungan iB Hijrah. InsyaAllah, pengelolaan keuangan yang baik akan membawa hidup yang lebih teratur, berkah, dan menenangkan.
 

Baca Juga :