Consumer & Retail Banking
Consumer & Retail Banking
Artikel
2025-12-31

Hati-Hati Promo dan Hadiah Palsu, Modus Penipuan yang Marak Saat Liburan

Libur akhir tahun sering menjadi momen yang paling dinanti. Banyak orang berburu tiket liburan, penginapan, hingga promo belanja untuk menyambut Natal dan Tahun Baru. Namun di balik euforia tersebut, risiko penipuan atau scam justru meningkat signifikan.

Pelaku kejahatan siber memanfaatkan tingginya aktivitas transaksi digital dan kondisi psikologis masyarakat yang cenderung terburu-buru. Karena itu, kewaspadaan menjadi kunci agar liburan tetap aman dan tenang.


Mengapa Penipuan Marak Saat Libur Akhir Tahun?

 
Pada periode liburan, masyarakat lebih sering berinteraksi dengan promo, diskon, dan penawaran hadiah. Situasi ini dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab dengan menyamar sebagai pihak resmi, membuat penawaran yang terlihat menggiurkan, hingga menciptakan rasa panik agar korban segera mengambil keputusan tanpa berpikir panjang.
 

Modus Penipuan yang Paling Sering Terjadi Saat Liburan

 
Berikut beberapa modus scam yang paling sering muncul saat musim libur akhir tahun dan perlu diwaspadai:
 
    1. Giveaway dan Voucher Palsu
      Modus ini biasanya menawarkan hadiah besar melalui WhatsApp, SMS, atau media sosial. Korban diarahkan untuk mengklik tautan tertentu, mengisi data pribadi, atau diminta memasukkan kode OTP. Padahal, tautan tersebut merupakan phishing yang bertujuan mencuri data perbankan dan akun digital.
    2. Tiket dan Travel dengan Harga Tidak Masuk Akal
      Penawaran tiket pesawat, hotel, atau paket wisata dengan harga jauh di bawah pasaran patut dicurigai. Umumnya, pelaku akan meminta korban melakukan transaksi di luar platform resmi dan mentransfer dana langsung ke rekening pribadi. Setelah pembayaran dilakukan, layanan tidak pernah diterima.
    3. Flash Sale dan Toko Online Palsu
      Pelaku membuat iklan diskon besar dengan tampilan profesional dan countdown timer untuk menciptakan rasa urgensi. Korban didorong untuk segera membeli tanpa sempat memverifikasi keaslian toko atau platform yang digunakan.
    4. Kurir dan Resi Palsu dalam Bentuk APK
      Ini merupakan salah satu modus yang paling masif. Korban menerima pesan berisi file APK atau tautan untuk mengecek resi paket. Saat file diunduh, aplikasi tersebut dapat mencuri data SMS, termasuk kode OTP, yang berisiko menguras saldo rekening dan dompet digital.
 

Tips Aman Bertransaksi agar Liburan Tetap Tenang

 
Agar terhindar dari berbagai modus penipuan di atas, berikut langkah-langkah pencegahan yang perlu diterapkan:
  • Jangan klik tautan mencurigakan, terutama dari nomor atau akun yang tidak dikenal.
  • Jangan pernah membagikan PIN, password, atau OTP kepada siapa pun, termasuk yang mengaku sebagai pihak resmi.
  • Selalu cek akun media sosial dan website resmi sebelum mengikuti promo atau melakukan transaksi.
  • Hindari transfer dana ke rekening pribadi, terutama untuk pembelian tiket, hotel, atau produk digital.
  • Tetap tenang dan tidak terburu-buru, meskipun ditawari promo terbatas atau hadiah besar.
 

Tetap Aman Saat Liburan

 
Liburan seharusnya menjadi waktu untuk beristirahat dan menikmati momen bersama orang terdekat, bukan malah diwarnai kerugian akibat penipuan. Dengan mengenali modus scam yang umum terjadi dan menerapkan langkah pencegahan sederhana, risiko kejahatan digital dapat diminimalkan.
 
Selalu utamakan kehati-hatian dalam setiap transaksi dan pastikan keamanan data pribadi tetap terjaga, agar liburan akhir tahun benar-benar terasa aman dan menyenangkan.
 
Apabila menemukan hal mencurigakan atau pihak yang mengatasnamakan Bank Muamalat, pastikan konfirmasi hanya melalui kanal resmi berikut: SalaMuamalat 1500016 (dalam negeri) dan +6221 8066 8000 (luar negeri), WhatsApp 0812 8065 1800 (verified), email salamuamalat@bankmuamalat.co.id, website www.bankmuamalat.co.id, serta media sosial resmi Bank Muamalat di Facebook Bank Muamalat Indonesia, X @BankMuamalat, Instagram @bank.muamalat (centang biru), dan YouTube Bank Muamalat.
 

Baca Juga :