Consumer & Retail Banking
Consumer & Retail Banking
Artikel
2025-11-13

Apa Itu Miqat? Berikut Pengertian, Jenis, dan Lokasi Lengkapnya

Bagi siapa pun yang akan menunaikan ibadah haji atau umrah, memahami makna dan lokasi miqat merupakan hal yang sangat penting. Sebab, miqat menjadi batas tempat atau waktu bagi jemaah untuk mulai berniat ihram sebelum menuju Baitullah di Makkah.

 

Pemilihan titik miqat tidak bisa dilakukan sembarangan. Setiap jemaah memiliki lokasi miqat yang berbeda, tergantung dari arah kedatangan mereka ke Tanah Suci.

 

Pengertian Miqat

 

Secara bahasa, miqat berasal dari kata Arab awqata – yuqitu yang berarti “penetapan waktu atau tempat”. Dalam istilah fikih, miqat adalah batas waktu atau tempat yang telah ditentukan untuk memulai niat ihram bagi jemaah haji atau umrah.

 

Menurut Tuntunan Manasik Haji dan Umrah yang diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, penetapan lokasi-lokasi miqat berasal langsung dari Rasulullah SAW. Hal ini menunjukkan betapa teraturnya tata cara ibadah haji dan umrah dalam ajaran Islam.

 

Setelah melewati miqat dan berniat ihram, jemaah wajib menaati seluruh larangan ihram hingga ibadahnya selesai. Karena itu, memahami lokasi miqat sesuai jalur keberangkatan menjadi bagian penting dari persiapan ibadah.

 

Jenis dan Lokasi Miqat

 

Secara umum, miqat terbagi menjadi dua:

  1. Miqat Makani (tempat) yaitu batas wilayah untuk mulai berniat ihram.
  2. Miqat Zamani (waktu) yaitu waktu yang telah ditentukan untuk mulai melaksanakan ibadah haji.
 

Artikel ini akan berfokus pada miqat makani, yaitu lokasi-lokasi yang ditetapkan Rasulullah SAW sesuai arah datangnya jemaah menuju Makkah.

 

1. Dzulhulaifah (Bir Ali)

 

Miqat ini diperuntukkan bagi jemaah yang datang dari arah Madinah. Kini lebih dikenal dengan nama Bir Ali atau Abyar Ali, lokasinya berjarak sekitar 450 km dari Makkah dan 9 km dari Madinah.

 

Jemaah asal Indonesia yang termasuk gelombang pertama biasanya mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (Madinah), kemudian mengambil miqat di Masjid Bir Ali. Di sinilah mereka mulai berniat ihram untuk haji atau umrah sebelum melanjutkan perjalanan menuju Makkah.

 

2. Yalamlam

 

Terletak di tenggara Makkah sekitar 92 km, Yalamlam merupakan miqat bagi jemaah dari Yaman dan wilayah sekitarnya, termasuk mereka yang datang dari India, Pakistan, Tiongkok, dan Jepang.

 

Bagi jemaah Indonesia yang langsung menuju Makkah tanpa singgah di Madinah, niat ihram dilakukan di pesawat ketika melewati wilayah Yalamlam. Kru penerbangan biasanya akan mengumumkan saat pesawat mendekati area tersebut, sehingga jemaah dapat melafalkan niat ihram tepat waktu.

 

3. Juhfah (Raabigh)

 

Juhfah menjadi miqat bagi jemaah dari wilayah Syam, yang meliputi Suriah, Yordania, Lebanon, dan Palestina. Kini, jemaah biasanya mengambil miqat dari Raabigh, kota yang berjarak sekitar 15 km dari lokasi Juhfah lama dan 186 km dari Makkah.

 

Di daerah ini berdiri Masjid Miqat Al-Juhfah, yang telah digunakan sejak abad ke-14 Hijriah dan menjadi titik penting bagi jemaah yang menempuh jalur tersebut.

 

4. Qarnul Manazil (As-Sail Al-Kabiir)

 

Qarnul Manazil ditetapkan sebagai miqat bagi jemaah yang datang dari wilayah Najd di timur Jazirah Arab. Tempat ini kini dikenal sebagai As-Sail Al-Kabiir, sebuah lembah yang sering dijadikan titik ihram.

 

Jaraknya sekitar 78 km dari Makkah, dan menjadi salah satu miqat yang paling sering digunakan jemaah yang datang melalui jalur udara dari timur.

 

5. Dzatu ‘Irqin

 

Dzatu ‘Irqin merupakan miqat bagi jemaah yang datang dari arah Irak, yang penetapannya dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab RA. Lokasinya sekitar 100 km dari Makkah.

 

Namun, karena akses menuju wilayah ini kini tertutup, jemaah dari arah timur umumnya mengambil miqat di Qarnul Manazil (As-Sail Al-Kabiir) sebagai alternatif yang lebih mudah dijangkau.

 

Miqat untuk Jemaah dari Makkah

 

Bagi penduduk Makkah atau mereka yang sudah berada di dalam wilayah Tanah Haram, niat ihram tidak bisa dilakukan dari dalam kota. Mereka harus keluar terlebih dahulu ke luar batas Tanah Haram untuk mengambil miqat.

 

Beberapa lokasi yang biasa digunakan antara lain:

 

1. Tan‘im (Masjid Aisyah)

 

Berjarak sekitar 5 km dari Makkah, Tan‘im menjadi lokasi miqat terdekat. Tempat ini dikenal dengan Masjid Aisyah, dinamakan karena Sayyidah Aisyah RA pernah mengambil miqat dari sini atas izin Rasulullah SAW. Tan‘im umumnya digunakan untuk umrah tambahan (umrah sunnah).

 

2. Ji‘ranah

 

Terletak sekitar 22 km dari Makkah, Ji‘ranah merupakan tempat bersejarah di mana Nabi Muhammad SAW pernah mengambil niat ihram untuk umrah setelah penaklukan Makkah. Hingga kini, Ji‘ranah menjadi salah satu titik miqat favorit bagi jemaah.

 

3. Hudaibiyah

 

Berlokasi sekitar 30 km dari Makkah, Hudaibiyah dikenal dalam sejarah Islam karena menjadi tempat terjadinya Perjanjian Hudaibiyah. Meski saat itu Rasulullah SAW tidak jadi melaksanakan umrah, beliau tetap memulai ihram dari tempat ini. Kini, banyak jemaah yang memilih Hudaibiyah sebagai lokasi miqat, terutama pada musim haji.

 

Persiapkan Diri Menuju Baitullah Bersama Bank Muamalat

 

Menunaikan ibadah haji adalah impian setiap Muslim. Kini, perencanaan finansial menuju Tanah Suci bisa dimulai dengan lebih ringan dan terarah melalui Tabungan iB Hijrah Haji dari Bank Muamalat.

 

Lewat program RINDU HAJI (Rincian Dana untuk Haji), jika kamu top up Rp2,5 juta dan aktifkan setoran rutin Rp100 ribu/bulan, kamu bisa dapat hadiah menarik langsung dan kesempatan dapat 1 Paket Umrah bersama pasangan/keluarga.

 

Yuk, mulai wujudkan niat suci Anda bersama Bank Muamalat. Ikuti program Rindu Haji sekarang dan raih kesempatan menuju Baitullah dengan lebih berkah.
 

Baca Juga :