Consumer & Retail Banking
Consumer & Retail Banking
Artikel
2025-12-04

Panduan Lengkap Shalat Qobliyah dan Ba’diyah: Waktu Pelaksanaan, Bacaan Niat, dan Jumlah Rakaat

Shalat sunnah rawatib yang terdiri dari qobliyah (sebelum shalat fardhu) dan ba’diyah (setelah shalat fardhu) merupakan amalan yang sangat dianjurkan untuk melengkapi kekurangan dalam shalat wajib. Amalan ini menjadi bagian dari rutinitas ibadah harian banyak muslim, karena keutamaannya sangat besar dan disebutkan dalam sejumlah Hadis sahih.

 

Artikel ini mengulas waktu pelaksanaan, bacaan niat, serta total rakaat shalat qobliyah dan ba’diyah berdasarkan sumber-sumber fikih dan Hadis terpercaya.

 

Apa Itu Shalat Rawatib?

 

Dalam literatur fikih, shalat qobliyah dan ba’diyah disebut sebagai rawatib, yang berasal dari kata ratibah yang memiliki makna “rutin dan terus-menerus”. Shalat rawatib dilakukan sebagai pendamping shalat fardhu dengan tujuan menyempurnakan kekurangan yang mungkin terjadi dalam ibadah wajib.

 

Landasan penting mengenai amalan tambahan ini termaktub dalam Hadis dari Abu Hurairah RA. Rasulullah SAW bersabda:

"Amalan yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada Hari Kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka ia mendapatkan catatan kebaikan. Jika terdapat kekurangan, Allah berfirman: 'Lihatlah apakah ia memiliki amalan sunnah.' Jika ia memiliki amalan sunnah, maka shalat wajibnya disempurnakan dengan amalan sunnah tersebut. Kemudian barulah amalan lainnya dihisab." (HR Abu Dawud, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah; dinilai hasan–shahih)

 

Hadis ini menunjukkan betapa besar peran shalat sunnah rawatib dalam menyempurnakan kualitas ibadah utama seorang muslim.

 

Pentingnya Niat dalam Shalat Sunnah

 

Setiap ibadah bergantung pada niat, sebagaimana ditegaskan dalam Hadis pertama dalam kitab Arba’in Nawawi:

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى…

Artinya: “Sesungguhnya amal perbuatan tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai apa yang ia niatkan…” (HR Bukhari dan Muslim)

 

Ulama menjelaskan bahwa niat cukup dihadirkan di dalam hati. Namun bila mengikuti pendapat yang membolehkan melafalkan niat, berikut bacaan niat shalat rawatib yang umum digunakan.

 

Bacaan Niat shalat Qobliyah dan Ba’diyah

 
  1. Niat Shalat Qobliyah Subuh (2 rakaat)
    أُصَلِّي قَبْلِيَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
    Artinya: “Aku niat shalat sunnah qobliyah Subuh dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
  1. Niat shalat Qobliyah Dzuhur (2 rakaat)
    أُصَلِّي قَبْلِيَّةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
    Artinya: “Aku niat shalat sunnah qobliyah Dzuhur dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
  1. Niat shalat Ba’diyah Dzuhur (2 rakaat)
    أُصَلِّي بَعْدِيَّةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
    Artinya: “Aku niat shalat sunnah ba’diyah Dzuhur dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
  1. Niat shalat Ba’diyah Maghrib (2 rakaat)
    أُصَلِّي بَعْدِيَّةَ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
    Artinya: “Aku niat shalat sunnah ba’diyah Maghrib dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
  1. Niat shalat Ba’diyah Isya (2 rakaat)
    أُصَلِّي بَعْدِيَّةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
     Artinya: “Aku niat shalat sunnah ba’diyah Isya dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
 

Berapa Jumlah Rakaat Shalat Qobliyah dan Ba’diyah?

 

Para ulama menyebut dua riwayat berbeda mengenai jumlah rakaat shalat rawatib, yaitu 10 rakaat dan 12 rakaat, semuanya bersumber dari hadis sahih.

 

Riwayat 10 Rakaat

Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA:

حَفِظْتُ مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرَ رَكَعَاتٍ…

Artinya:
“Aku menghafal dari Nabi SAW shalat sunnah rawatib sebanyak 10 rakaat… yaitu 2 rakaat sebelum Dzuhur, 2 rakaat sesudahnya, 2 rakaat setelah Maghrib, 2 rakaat setelah Isya, dan 2 rakaat sebelum Subuh.” (HR Bukhari)

 

Riwayat 12 Rakaat

Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنَ السُّنَّةِ…

Artinya:
“Barang siapa menjaga shalat sunnah rawatib 12 rakaat, Allah bangunkan baginya rumah di surga…” (HR Tirmidzi dan An-Nasa’i)

 

Aisyah RA juga menyebutkan:

كَانَ لَا يَدَعُ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ

Artinya:
“Nabi SAW tidak pernah meninggalkan 4 rakaat sebelum Dzuhur dan 2 rakaat sebelum Subuh.” (HR Bukhari)

 

Mengapa Ada Perbedaan 10 dan 12 Rakaat?

Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa Nabi SAW terkadang mengerjakan 2 rakaat qobliyah Dzuhur, dan di waktu lain mengerjakan 4 rakaat. Hal ini sesuai kebiasaan beliau:

  • Jika di masjid 2 rakaat
  • Jika di rumah 4 rakaat

 

Kedua riwayat sama-sama sahih dan tidak bertentangan. Perbedaan hanya terjadi pada jumlah rakaat qobliyah Dzuhur.

 

Rincian Jumlah Rakaat shalat Rawatib Sehari Semalam

 

Berdasarkan Riwayat 10 Rakaat:

  • 2 rakaat sebelum Subuh
  • 2 rakaat sebelum Dzuhur
  • 2 rakaat setelah Dzuhur
  • 2 rakaat setelah Maghrib
  • 2 rakaat setelah Isya

 

Berdasarkan Riwayat 12 Rakaat:

  • 2 rakaat sebelum Subuh
  • 4 rakaat sebelum Dzuhur
  • 2 rakaat setelah Dzuhur
  • 2 rakaat setelah Maghrib
  • 2 rakaat setelah Isya

 

Kedua opsi benar dan dapat diamalkan sesuai kemampuan serta kebiasaan pribadi.

 

Kapan Waktu Pelaksanaan Qobliyah dan Ba’diyah?

 

Berikut waktu anjurannya:

 

Qobliyah

  • Subuh: sebelum adzan kedua dan sebelum shalat Subuh
  • Dzuhur: setelah adzan dan sebelum shalat Dzuhur

 

Ba’diyah

  • Dzuhur: setelah salam shalat Dzuhur
  • Maghrib: setelah shalat Maghrib
  • Isya: setelah shalat Isya

 

Shalat rawatib lebih utama dikerjakan di rumah, sesuai praktik Nabi SAW. Namun bila khawatir terlewat, mengerjakannya di masjid tetap diperbolehkan.

 

Mari Amalkan Shalat Qobliyah & Ba’diyah

 

Shalat qobliyah dan ba’diyah merupakan salah satu amalan sunnah yang paling dianjurkan untuk melengkapi kualitas shalat wajib. Dengan memahami waktu pelaksanaan, bacaan niat, serta jumlah rakaatnya, umat Islam dapat menjadikannya bagian dari ibadah harian secara konsisten.

 

Mengamalkan rawatib baik 10 maupun 12 rakaat merupakan jalan untuk mendapatkan pahala besar, sekaligus menyempurnakan kekurangan dalam shalat fardhu. Untuk makin melengkapi amal baik sehari-hari, Anda juga bisa bersedekah dengan mudah melalui fitur Ziswaf Hijrah Amal di Muamalat DIN.
 

Baca Juga :