Consumer & Retail Banking
Consumer & Retail Banking
Artikel
2025-06-03

Lengkapi Ibadah Haji dengan Mengetahui Wajib dan Sunahnya

Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang pelaksanaannya membutuhkan persiapan fisik, mental, dan pemahaman yang baik . Selain rukun yang menjadi syarat sahnya haji, ada pula amalan wajib dan sunah yang sangat dianjurkan guna menyempurnakan ibadah ini.

 

Menjalankan ibadah haji dengan memperhatikan amalan-amalan sunah dan wajib akan menambah keberkahan serta mendatangkan pahala yang lebih besar. Bahkan, dengan melaksanakannya secara menyeluruh, jemaah bisa merasakan kehadiran spiritual yang lebih kuat dalam setiap prosesi ibadah.

 

Sunah Haji yang Dianjurkan

Dalam referensi yang diambil dari situs resmi NU Online disebutkan bahwa ada beberapa amalan sunah yang sebaiknya dilakukan selama haji. Berikut di antaranya:

 

1. Ifrad: Mendahulukan Haji daripada Umrah

Ifrad adalah niat ibadah haji terlebih dahulu sebelum melaksanakan umrah, dengan memisahkan keduanya secara jelas. Jemaah menyelesaikan seluruh rangkaian haji, baru kemudian melanjutkan dengan umrah, jika memungkinkan.

 

2. Talbiyah

Membaca talbiyah merupakan sunah yang sangat dianjurkan. Bagi laki-laki dianjurkan untuk melafalkannya dengan suara lantang, sedangkan perempuan cukup dengan suara pelan. Bacaan talbiyah sebagai berikut:

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ

Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kekuasaan hanya milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu.

 

3. Thawaf Qudum

Thawaf qudum adalah thawaf yang dilakukan oleh jemaah non-Mekkah begitu tiba di Masjidil Haram. Ini menjadi bentuk penghormatan pertama kepada Baitullah dan sebaiknya dilakukan segera setelah tiba di kota suci tersebut.

 

4. Mabit di Muzdalifah

Mabit di Muzdalifah berarti bermalam setelah wukuf di Arafah. Jemaah menginap di antara tengah malam hingga menjelang fajar. Di sini, jemaah juga mengumpulkan batu kerikil untuk prosesi lempar jumrah di Mina.

 

5. Salat Sunah Thawaf

Setelah menyelesaikan thawaf, dianjurkan untuk menunaikan salat sunah dua rakaat. Salat ini dapat dilakukan di mana saja selama berada di wilayah tanah haram, namun yang paling utama adalah di belakang Maqam Ibrahim.

 

6. Mabit di Mina

Selama hari-hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah), jemaah dianjurkan untuk bermalam di Mina. Jika ingin meninggalkan Mina lebih awal pada tanggal 12 Dzulhijjah (nafar awal), diperbolehkan, tetapi lebih utama bila bermalam hingga tanggal 13 (nafar tsani).

 

7. Thawaf Wada’

Thawaf wada’ adalah thawaf perpisahan yang dilakukan sebelum meninggalkan kota Mekkah. Menurut sebagian ulama Syafi’iyah seperti KH Afifuddin Muhajir, thawaf ini bahkan dianggap sebagai bagian dari amalan wajib haji.

 

Wajib Haji yang Harus Diperhatikan

 

Selain rukun dan sunah, jemaah juga perlu memperhatikan amalan-amalan wajib dalam ibadah haji. Meskipun tidak memengaruhi keabsahan haji secara keseluruhan jika terlewat, namun pelanggarannya tetap menimbulkan kewajiban membayar dam (denda), kecuali jika ada alasan syar’i.

 

Menurut panduan dari Kementerian Agama RI, berikut adalah lima hal yang termasuk wajib haji:

  1. Berniat ihram dari miqat yang ditentukan
  2. Bermalam (mabit) di Muzdalifah
  3. Bermalam di Mina selama hari Tasyrik
  4. Melakukan lempar jumrah di tiga tempat: Aqabah, Wusta, dan Ula
  5. Melaksanakan thawaf wada’ sebelum meninggalkan Mekkah

Dengan mengetahui dan melaksanakan semua komponen ibadah haji, mulai dari rukun, wajib, hingga sunahnya, insyaAllah ibadah haji akan lebih sempurna dan bermakna. Semoga seluruh calon jemaah diberikan kemudahan serta keberkahan dalam menunaikan rukun Islam yang ke-5 ini.

 

Siapkan Perjalanan Haji Anda dari Sekarang

 

Jika Anda belum berkesempatan berhaji tahun ini, mari mulai langkah ke Baitullah dengan Tabungan iB Hijrah Haji Bank Muamalat.

Tabungan ini dirancang khusus untuk membantu Anda merencanakan ibadah haji secara syariah, aman, dan terintegrasi langsung dengan SISKOHAT Kementerian Agama RI. Dengan perencanaan yang baik, insyaAllah niat suci menuju Tanah Suci akan lebih mudah terwujud.
 

Baca Juga :