CSR
2020-08-28

Bank Muamalat & BMM Bersama Gerakan Pakai Masker Gelar Sosialisasi Penggunaan Masker di Pondok Pesantren NU Demak

Jakarta, 28 Agustus 2020— PT Bank Muamalat Indonesia Tbk & Baitulmaal Muamalat (BMM) berkolaborasi dengan Gerakan Pakai Masker (GPM) melaksanakan sosialisasi dan edukasi penggunaan masker di Pondok Pesantren Nahdatul Ulama (NU), Demak, Jawa Tengah dalam upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19, Jumat (28/08/2020. Dalam kesempatan ini, Bank Muamalat dan GPM juga menyerahkan bantuan masker dan beras secara simbolik untuk para santri dan pengurus ponpes tersebut.

Kegiatan edukasi dan sosialisasi dalam bentuk Penyuluhan untuk Penyuluh di Ponpes NU dihadiri oleh Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana, Ketua Umum GPM Sigit Pramono, Ketua Pengurus Pusat NU CARE-LAZISNU sekaligus Pembina  Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (POROZ) Achmad Sudrajat, serta Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PBNU Asosiasi Pesantren NU Seluruh Indonesia KH Abdul Ghofarrozin (Gus Rozin). Turut hadir penyuluh GPM dr. Sugeng Ibrahim dan dr. Yovi Yoanita. 

Achmad K. Permana mengatakan, pembagian masker beserta kegiatan edukasi dan sosialisasi ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran para santri dan pengurus ponpes menjalankan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus Covid-19 di lingkungan pesantren tersebut.

 “Kerja sama yang terjalin dengan GPM ini meneguhkan komitmen Bank Muamalat dan BMM untuk menjaga umat tetap sehat melalui kegiatan edukasi dan sosialisasi penggunaan masker ini. Gerakan pakai masker juga harus menjadi gerakan sosial yang dapat membawa maslahat bagi para santri dan pengurus pesantren di Indonesia guna melindungi diri dan orang lain,” ujar dia.

Bank Muamalat melalui BMM memberikan bantuan berupa 10.000 masker kepada Gerakan Pakai Masker (GPM). Bantuan ini bersumber dari dana zakat perusahaan dan karyawan Bank Muamalat yang dikelola oleh BMM. Permana menegaskan bahwa Bank Muamalat sebagai pendiri dari Yayasan Baitulmaal Muamalat terus memberikan dukungan  terhadap segala aktivitas yang dilakukan oleh BMM, baik dalam kegiatan penghimpunan, pendistribusian maupun pendayagunaan zakat untuk meningkatkan kesejahteraan bagi para mustahik.

Penyuluhan untuk Penyuluhan (PuP) di Pesantren ini merupakan angkatan ke-5 yang dilaksanakan oleh Bank Muamalat dan GPM. Sebelumnya, kegiatan yang sama dilaksanakan di Pesantren Genggong, Probolinggo; pesantren di Lirboyo, Kediri; pesantren di Rembang; serta Pesantren Daarul Quran, Jawa Barat.

Sementara itu, Ketua Umum GPM Sigit Pramono mengajak para pengurus ponpes di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur untuk secara aktif melakukan edukasi dan sosialisasi kepada para santri agar selalu patuh pada protokol kesehatan, yaitu mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak saat beraktivitas.

“Kami  menghimbau  para santri untuk berdisiplin memakai masker, terutama saat ke luar rumah dan berinteraksi dengan orang lain. Memakai masker adalah upaya minimal yang bisa kita lakukan untuk mencegah dan menekan penularan virus Covid-19. Disiplin menggunakan masker bisa menekan hingga 75 persen risiko penularan,” jelas Sigit.

 

NU Care-LAZISNU

Upaya mengedukasi dan menyosialisasikan penggunaan masker ini juga dilakukan oleh NU Care-LAZISNU. Sejak Maret 2020, lembaga tersebut telah membagikan jutaan masker melalui Gerakan Sejuta Masker kepada pengemudi ojek online, supir angkot, pejalan kaki, dan kelompok masyarakat lainnya. Berangkat dari kepedulian yang sama, NU Care-LAZISNU turut berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi dan edukasi pemakaian masker yang dilaksanakan oleh GPM.

“Selain pemakaian masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, para santri di pesantren juga harus menyeimbangkan gizi dan asupan, olahraga, serta istirahat yang cukup agar daya tahan tetap terjaga,” kata Achmad Sudrajat.

Covid-19 merupakan ancaman yang sangat serius bagi pesantren. Salah satu indikatornya adalah munculnya kluster baru di lingkungan pesantren.

KH Abdul Ghofarrozin atau yang akrab disapa Gus Rozin, menyatakan bahwa pesantren tidak boleh menyerah dengan adanya wabah Covid-19. Para santri, guru dan keluarga pesantren harus terus ikhtiar lahir dan batin melawan virus Covid-19. Karenanya harus ada langkah nyata dalam pencegahan dan penanggulangan Covid-19.

“Kami harap setelah mengikuti PuP ini, santriwan dan santriwati kedepannya dapat membentuk dan melatih satgas Covid-19 di masing-masing pesantren, membangun kerja sama guna meningkatkan edukasi dan sosialisasi pemakaian masker, mencuci tangan dengan benar, serta menjaga jarak,” tandas Gus Rozin.

#LindungiKamuDanAku

Baca Juga :